Warga Miskin di Kota Bekasi Menurun Menjadi 136 Ribu Orang

Jum'at, 03 Agustus 2018 - 14:02 WIB
Warga Miskin di Kota Bekasi Menurun Menjadi 136 Ribu Orang
Warga Miskin di Kota Bekasi Menurun Menjadi 136 Ribu Orang
A A A
BEKASI - Warga miskin di Kota Bekasi setiap tahunya mengalami penuruan signifikan. Pemkot Bekasi mengaku penurunan warga miskin ini karena pemerintah gencar melakukan pengentasan kemiskinan.

Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bekasi mencatat jumlah warga miskin mencapai 136 ribu per akhir 2017 lalu dari jumlah penduduk 2,8 juta. Sedangkan, tahun 2018 lembaga ini belum melakukan rekapitulasi ulang terhadap perubahan data kemiskinan dan diproyeksikan bakal menurun drastis.

"Indikator penduduk miskin di wilayahnya memiliki pendapatan bulanan tak lebih dari Rp2,2 juta dalam sebulan," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bekasi, Annazri, Jumat (3/8/2018). Jumlah itu, kata dia, hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar, seperti pemenuhan 2.100 kalori melalui asupan makanan sehari-hari.

Annazri mengatakan, standarisasi dari Bank Dunia menyatakan bahwa indikator penduduk berada di bawah garis kemiskinan yaitu mempunyai pendapatan di USD 2. Namun indikator itu tak berlaku di wilayahnya, termasuk umumnya di Indonesia. Apalagi, pertumbuhan ekonomi nasional pada setiap negara memiliki variasi tersendiri.

Dalam lima tahun terakhir jumlah penduduk miskin cenderung fluktuatif. Berdasarkan data dari BPS, pada 2012 mencapai 139 ribu, setahun berikutnya menurun menjadi 137 ribu. Dua tahun berikutnya 2014-2015 cenderung naik yaitu mencapai 139.840 dan 146.940 pada 2015, lalu turun pada 2016 mencapai 140 ribu.

Namun, lanjut dia, 2017 kembali turun di angka 136 ribu keluarga. jumlah penduduk miskin sempat turun karena di keluarga itu meninggalkan pekerjaan non formal ke formal. Artinya, jika sebelumnya bekerja serabutan kini menjadi pegawai di sebuah perusahaan dengan pendapatan mencapai UMK.

Di Kabupaten Bekasi, Pemerintah Kabupaten Bekasi mengklaim angka kemiskinan menurun daripada tahun sebelumnya. Indikator kemiskinan itu menurun lantaran berbagai program bantuan yang dilakukan oleh setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk warga Kabupaten Bekasi

Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin mengatakan angka kemiskinan di wilayahnya telah turun, bahkan saat ini menduduki peringat ke 3 terendah di Jawa Barat. Menurutnya, turunya angka kemiskinan itu karena pemerintah memberikan bantuan bagi warga miskin yang dapat merangsang pertumbuhan ekonomi.

"Program tersebut diantaranya perbaikan rumah tidak layak huni dan nanti akan ada pembiayaan makan warga miskin perharinya," katanya. Namun, berdasarkan data BPS Kabupaten Bekasi, angka kemiskinan diwilayahnya mencapai 542.314 warga dengan persentase sebanyak 5 persen dari jumlah penduduk.

Untuk angka miskin paling banyak berada di Kecamatan Pebayuran sebanyak 52.849 warga, sementara untuk warga miskin paling sedikit berada di kecamatan Cikarang Selatan sebanyak 6.634 warga. Saat ini, BPS akan melakukan penghitungan kembali diwilayah Kota dan Kabupaten Bekasi.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6218 seconds (0.1#10.140)